Tulisan berjudul Rahasia Sedekah Recehan ini di salin dari salah satu artikel di Website Al Hikmah Tegal yang menarik untuk dibaca ulang karena dapat menjadi motivasi diri dalam memperbanyak amal kebaikan dari sesuatu yang selama ini di anggap remeh, yakni koin recehan.
Mendengar kata recehan, kita akan teringat uang koin. Uang koin yang beredar di masyarakat biasanya 500 dan 1000. Recehan ini sering di temukan di dalam rumah pada sembarang tempat, bak barang yang tidak bermanfaat.
Anak-anak kecil jaman now cenderung malu menerima uang jajan dari orang tuanya dalam bentuk uang koin tersebut. Tentunya terlebih bagi anak yang sudah dewasa, "bukan jamannya", kata mereka. Wajar memang celotehan ini, karena harga jajanan sekarang ini cenderung minimal Rp. 1000,-.
Keadaan demikian mempertegas, bahwa uang koin cenderung bak sampah yang di "buang" di sembarang tempat dan tak bertuan. Untuk itu, kita selaku orang tua perlu melakukan edukasi ke putra-putrinya dengan cara memberikan pemahaman tentang "nilai sebuah kebaikan sekecil apapun".
Secara operasional, berikut langkah-langkahnya :
- sediakan kaleng atau celengan khusus yang di tempatkan di tempat yang aman dan mudah dijangkau anak.
- Gembok celengan tersebut dengan kunci yang diamankan oleh orang tua.
- Selanjutnya, sampaikan ke anak, jika ada uang koin langsung saja masukkan ke kaleng/ celengan, berapapun itu.
- Lakukan langkah ke 3 hingga celengan tidak muat
- Anda tak perlu menghitung berapa jumlahnya
- Langsung sedekahkan celengan itu pada pihak yang membutuhkan
Trik di atas, perlu di lakukan dengan penuh kesungguhan. Tanpa kesungguhan, sekecil apapun suatu perbuatan akan terasa berat.
Mari sejenak kita buka hati dan pikiran agar sesuatu (recehan) yang selama ini tak bertuan, akan bernilai ibadah tinggi.
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
Artinya : Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (Zalzalah [99] : 7)
Dalam al-Quran, kata "dzarrah" tersebut dalam 6 ayat. Kata ini dulu di artikan dengan biji sawi, namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan, kata ini mengalami pergeseran makna menjadi atom.
Pergeseran makna tersebut di anggap maklum, karena inti makna dzarrah adalah sesuatu yang di anggap sangat kecil yang di pahami manusia ketika ayat itu turun.
Dalam Tafsir Kemenag, kata dzarrah sekarang di tafsiri dengan atom. Atom merupakan partikel terkecil yang ada di alam semesta. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, tidak menutup kemungkinan akan ditemukan suatu partikel yang lebih kecil dari atom.
Catatan kecil ini tidak di maksudkan untuk mengajak Anda untuk menemukan sesuatu yang kecil tersebut, namun lebih bersifat mengingatkan bahwa sekecil apapun suatu kebaikan akan di balas oleh Allah SWT dengan seadil-adilnya.
Bermula dari recehan yang di anggap tak bermakna dan tak bertuan, bila dikumpulkan dalam waktu tertentu, di iringi dengan kemauan yang sungguh-sungguh, selanjutnya hasilnya di sedekahkan pada pihak yang membutuhkan, tentu ini akan bernilai ibadah yang tinggi. Semoga Allah selalu membukakan pintu hidayah kepada kita semua. Aamiin.